Pelatihan Pencak Silat untuk Santri dan Santriwati di Pesantren Buya Ronah

Agama Blog Karya Tulis Kesenian Pendidikan Politik

Mengasah Keterampilan Bela Diri dan Membentuk Karakter Mulia

Sabtu, 21 Januari 2025, suasana di Pesantren Buya Ronah tampak lebih semarak dari biasanya. Para santri dan santriwati berkumpul di lapangan utama untuk mengikuti pelatihan pencak silat, seni bela diri tradisional Indonesia yang sarat dengan nilai-nilai luhur. Kegiatan ini diadakan sebagai bagian dari program pengembangan keterampilan dan karakter para santri.

Pelatihan ini dipandu oleh pelatih profesional, Bapak Ahmad Fauzi, yang memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun dalam dunia pencak silat. Dengan penuh semangat, beliau memperkenalkan gerakan dasar pencak silat dan menjelaskan filosofi di balik seni bela diri ini. “Pencak silat bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang kedisiplinan, kesabaran, dan penghormatan kepada sesama,” ujarnya.

Sebanyak 120 santri dan santriwati mengikuti pelatihan ini dengan antusias. Mereka diajarkan berbagai teknik dasar, mulai dari kuda-kuda, pukulan, hingga tangkisan. Selain itu, pelatihan ini juga diselingi dengan penjelasan tentang pentingnya menjaga tubuh tetap sehat dan bugar.

Kepala Pesantren Buya Ronah, Buya Azwar Anas TK Al-Kholidi Rajo Mangkuto SE,CHT,CH, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat membangun kepercayaan diri serta menanamkan nilai-nilai kearifan lokal kepada para santri. “Pencak silat adalah warisan budaya yang harus kita lestarikan. Melalui pelatihan ini, kami berharap para santri tidak hanya mahir secara fisik, tetapi juga memiliki jiwa yang kuat dan berakhlak mulia,” tuturnya.

Kegiatan pelatihan ini mendapat tanggapan positif dari para peserta. “Saya sangat senang bisa belajar pencak silat. Selain menambah wawasan, saya juga merasa lebih percaya diri,” kata Tama, salah satu santriwati yang mengikuti pelatihan. Hal serupa juga disampaikan oleh Rangga, seorang santri kelas 9, yang mengaku terinspirasi untuk lebih mendalami seni bela diri tradisional ini.

Pelatihan diakhiri dengan sesi penampilan dari para pelatih, yang memperagakan beberapa jurus tingkat lanjut. Para santri tampak terpukau dan bertepuk tangan meriah. Acara kemudian ditutup dengan doa bersama, sebagai bentuk rasa syukur atas kelancaran kegiatan.

Dengan diadakannya pelatihan pencak silat ini, Pesantren Buya Ronah membuktikan komitmennya dalam mengembangkan potensi para santri, baik secara fisik maupun mental. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang tidak hanya mendukung pelestarian budaya, tetapi juga membentuk generasi muda yang tangguh dan berbudi luhur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *